berita bola

Manajer Manchester City Josep Guardiola mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai klub raksasa Italia Juventus. Rupanya I Bianconeri cuma memberikan angin surga kepada fansnya tanpa melakukan langkah nyata. Juventus cukup sering dikaitkan dengan Guardiola. Sejak era kepelatihan Massimiliano Allegri jilid pertama, Juve sudah dikabarkan berminat memakai jasa Guardiola.

Namun Juve tak pernah berhasil membujuk Guardiola pindah ke Turin. Usai era pertama Allegri, Juve memakai jasa Maurizio Sarri dan kemudian Andrea Pirlo. Karena Sarri dan Pirlo dianggap gagal, Juve kini malah kembali memakai jasa Allegri.

Periode kedua kepelatihan Allegri di Juve tidak berjalan dengan baik. Juventus terpuruk dan hampa gelar musim lalu. Mereka malah tersandung masalah keuangan sehingga dicoret dari kompetisi Eropa oleh UEFA pada musim 2023/2024 ini.

Guardiola akhirnya buka suara soal seringnya dirinya dikabarkan slot 777 akan menjadi pelatih Juventus. Rupanya Juve tak pernah serius mendekati pria Spanyol itu. Tak pernah ada tawaran yang datang dari La Vecchia Signora kepada Guardiola.

“Mereka tidak pernah mengejar saya,” ujar Guardiola saat berkunjung ke Italia pekan ini seperti dinukil dari Triball Football.

1. Guardiola Suka dengan Italia

Padahal Guardiola sendiri mengaku senang tinggal di Italia. Dia pernah merasakan kenikmatan bermain dan tinggal di Italia bersama Brescia dipenghujung karier sebagai pemain sepak bola profesional. “Di Italia makanannya sangat, sangat enak, saya selalu sangat menyukainya. Saya sering datang ke sini saat liburan,” tegas Guardiola.

Pelatih Terbaik Dalam Sejarah Manchester City

Guardiola saat ini dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik dan tersukses di dunia. Dia selalu menghasilkan gelar juara bergengsi sejak melatih di Barcelona, kemudian lanjut di Bayern Munchen dan kini di City. Dua kali Guardiola meraih treble sebagai pelatih saat di Barcelona dan City. Bersama Manchester City, Guardiola sudah bekerja sejak 2016. Kontraknya saat ini di Etihad Stadium masih berlaku sampai 2025.

2. Ini Pemicu Kyle Walker Ribut dengan Staf Pelatih Arsenal?

Bek Manchester City, Kyle Walker ribut dengan staf pelatih Arsenal, Nicolas Jover, usai pertandingan akhir pekan lalu. Inikah penyebabnya? Arsenal vs Manchester City digelar di Emirates Stadium, Minggu (8/10/2023) malam WIB. Laga dimenangkan The Gunners 1-0 lewat gol Gabriel Martinelli. Usai laga sengit itu, keributan terjadi di pinggir lapangan. Walker dan Jover ribut, sampai harus dipisahkan.

Dalam video yang beredar, keributan bermula saat Jover coba mengajak Walker bersalaman. Bek City menolaknya, kemudian keributan terjadi. Daily Mail menyebut, keributan itu bisa terjadi karena dipicu momen sejak musim lalu. Nicolas Jover juga sempat menolak tawaran jabat tangan dari Kyle Walker, saat Arsenal kalah dari City dalam dua pertemuan di Liga Inggris musim 2022/2023.

Jover juga selalu menyerang Walker, namun tidak mau terlihat salah usai dua kekalahan di Liga Inggris musim lalu. Beberapa sumber menyebut Jover sebagai sosok yang munafik. Manajer Pep Guardiola juga sudah tahu penyebabnya. Ia mengaku tak mau membicarakannya di muka publik, dalam konferensi pers kemarin.

Keributan itu sendiri tak akan ditinjau FA. Artinya, Walker dan Jover bakal aman dari ancaman sanksi. Kekalahan membuat Manchester City tertahan di peringkat tiga klasemen Liga Inggris dengan 18 poin, di bawah Arsenal dan Tottenham Hotspur, yang mengoleksi 20 poin.

3.Penurunan Haaland Sederhana, Ada Kaitannya dengan Pelayan Setia

Striker Manchester City, Erling Haaland, ternyata memiliki alasan penurunan performa yang sederhana dan berkaitan dengan pelayan setia. Erling Haaland mendapat sorotan setelah performanya dianggap tidak sebagus musim sebelumnya. Secara keseluruhan, Erling Haaland sebenarnya masih tergolong striker yang tajam. Striker asal Norwegia tersebut mencetak delapan gol di Liga Inggris bersama Manchester City.

Jumlah tersebut sudah menempatkan Haaland di puncak daftar top scorer sementara Liga Inggris musim 2023-2024. Akan tetapi, kekalahan terbaru Man City dari Arsenal mengungkap kekurangan Haaland secara lebih gamblang. Dalam laga tersebut, sang striker sama sekali tidak memiliki peluang untuk mencetak gol. Man City bahkan hanya sanggup membukukan empat tembakan pada laga melawan Arsenal. Artinya, Haaland sebenarnya hanya korban dari sistem yang tidak bekerja.

error: Content is protected !!