berita internasional

AS: Gencatan Senjata Saat Ini “Hanya akan Untungkan Hamas”

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat slot server thailand no 1 John Kirby mengatakan seruan untuk memberlakukan gencatan sejata saat ini “hanya akan menguntungkan Hamas.” Pernyataan ini ia sampaikan saat Israel meningkatkan serangan terhadap sejumlah targetnya di Jalur Gaza, menjelang invasi darat terhadap militan Hamas yang sudah diproyeksikan sebelumnya .

Perang Israel-Hamas ini dengan cepat membuat jumlah korban tewas di Gaza melonjak, dan Amerika Serikat khawatir pertempuran tersebut dapat memperluas konflik di kawasan itu. Gaza, yang dihuni 2,3 juta penduduk, telah kehabisan makanan, air bersih dan obat-obatan sejak Israel memblokir wilayah itu pasca serangan Hamas terhadap Israel tanggal 7 Oktober lalu.

Konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza sejauh ini hanya membawa sedikit dari apa yang dibutuhkan, dan PBB mengatakan distribusi bantuan itu akan terhenti jika tidak ada lagi BBM untuk mengoperasi truk-truk bantuan itu.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (24/10) menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza sehingga tim bantuan dapat mendistribusikan BBM dan pasokan kesehatan penting untuk menyelamatkan jiwa, termasuk ke sejumlah rumah sakit utama di sepanjang Jalur Gaza.

PM Malaysia Kecam Serangan Israel ke Gaza Sebagai “Puncak Barbarisme”

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengecam serangan Israel di Gaza sebagai “puncak barbarisme,” saat berbicara di depan ribuan warga Malaysia yang berkumpul dalam rapat umum pada Selasa (24/10) malam untuk menunjukkan solidaritas pada warga Palestina.

Dalam acara yang dilangsungkan di sebuah stadion di Bukit Jalil, di pinggiran ibu kota Kuala Lumpur, Anwar mengatakan tidak ada solusi yang mudah untuk mengatasi konflik tersebut karena dukungan Amerika Serikat dan Eropa membuat Israel menjadi terlalu arogan.

Anwar mendesak negara-negara Arab bersatu melindungi tanah Palestina. “Ini adalah tingkat kegilaan, ketika membiarkan orang dibantai, bayi-bayi dibunuh, rumah sakit dibom, dan sekolah dihancurkan. Ini adalah puncak barbarisme di dunia ini,” ujarnya.

Massa yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna putih, melambai-lambaikan bendera Palestina. Sebelumnya mereka melaksanakan salat berjamaah dan meneriakkan kata “Hidup Palestina,” dan “Allah Maha Besar.” Malaysia, yang merupakan salah satu pendukung kuat perjuangan Palestina, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Perang Israel-Hamas dimulai setelah militan Hamas menerobos tembok pemisah Israel yang dijaga ketat pada tanggal 7 Oktober lalu, di mana kelompok militan tersebut menyerang festival musik yang tengah berlangsung dan permukiman warga di perbatasan Israel-Palestina. Sedikitnya 1.400 orang tewas dalam serangan itu. Hamas juga menculik sekitar 220 orang, termasuk perempuan, bayi dan anak-anak, lansia dan warga disabilitas.

Israel membalas serangan itu dengan melancarkan serangan udara ke Gaza dan memblokir akses makanan, air bersih, bahan bakar dan pasokan lainnya. Israel juga bersumpah akan menghancurkan kelompok militan Hamas, yang AS kategorikan sebagai organisasi teroris.

Ukraina Katakan Serangan Maut Rusia Hantam Kherson

Para pejabat di wilayah Kherson, Ukraina, Rabu mengatakan serangan udara Rusia menghancurkan sebuah rumah di kota Beryslav, menewaskan satu orang. Angkatan Udara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara mereka menembak jatuh 11 drone yang diluncurkan Rusia malam sebelumnya. Di Ukraina Barat, para pejabat mengatakan serangan drone Rusia merusak bangunan-bangunan di dekat sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Kementerian Energi Ukraina mengatakan di platform Telegram bahwa serangan Rusia terjadi di dekat PLTN Khmelnytskyi, merusak jendela-jendela di bangunan-bangunan di dekatnya dan jaringan listrik di daerah tersebut . Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Selasa berjanji akan merebut kembali daerah-daerah Ukraina yang sekarang ini diduduki pasukan Rusia.

“Ukraina akan merebut kembali teritori dan rakyatnya,” kata Zelenskyy dalam pidato hariannya. “Kami tidak akan menyerahkan siapa pun kepada penjajah. Kami menggunakan semua cara untuk memastikan perang ini berakhir dengan kekalahan penjajah.” Ia juga mengatakan bahwa meskipun ada keraguan dari banyak kalangan di dunia, “Ukraina telah menunjukkan bahwa negara ini dapat bertahan, terlepas dari semua tantangan, khususnya di kawasan Laut Hitam.

error: Content is protected !!