Presiden Jokowi hadiri KTT ASEAN-GCC
Contents
Presiden Joko Widodo tiba di Ritz Carlton Hotel, Riyadh, Arab Saudi pada Jumat (20/10) untuk menghadiri KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC). Kedatangan Presiden di lokasi disambut Perdana Menteri yang juga Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed Bin Salman. (Amita Putri Caesaria/Yovita Amalia/Gracia Simanjuntak)
Aria Bima PDIP Tak Ikhlas Jika Jokowi-Gibran Dukung Prabowo
Politisi PDIP Aria Bima secara pribadi mengaku tak ikhlas jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. “Saya tidak ikhlas. Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo,” kata Aria ketika ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (20/10).
Aria bercerita pencalonan presiden PDIP, yaitu Ganjar Pranowo awalnya merupakan inisiasi dari Jokowi. Ia mengaku tak mengerti mengapa Jokowi kemudian terkesan seperti ada jarak dengan PDIP. Namun, Aria tetap meyakini intuisinya sebagai orang Jawa bahwa Jokowi tak akan mendukung Prabowo.
Ia pun menyinggung perjuangannya membantu Jokowi ketika maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. Kala itu, ia dan kader-kader PDIP berjuang untuk memenangkan Jokowi di basis lawan. “Saya lihat sampai hari ini walau wacana publik masuk ke saya itu banyak hal mengenai kemungkinan Pak Jokowi tak mendukung, tapi hati kecil saya, Pak Jokowi tak meninggalkan calon PDIP,” kata dia.
Selain itu, ia turut menyinggung pertanyaan retoris Ketua DPP PDIP Puan Maharani baru-baru ini soal ke mana arah dukungan Jokowi. Puan sempat meminta wartawan menanyakan kepada Jokowi apakah masih mendukung Ganjar di Pilpres 2024 atau tidak.
Aria kemudian mempertanyakan apa salah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selama ini lantaran semuanya sudah diberikan kepada Jokowi.
“Apa yang belum diberikan? Sampai hari ini loh ya, sampai hari ini. Dengan seluruh kewenangan yang dia punya itu. Itu yang saya pikir pertanyaan retorisnya Mbak Puan itu kan menjadi something wrong,” kata dia. Saat ini, PDIP bersama PPP, Perindo, dan Hanura mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pasangan itu telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden ke KPU.
Prancis Tangkap Remaja 16 Tahun karena Ancaman Bom
Seorang remaja berusia 16 tahun ditangkap karena ancaman bom palsu di luar Paris, kata sumber kepolisian pada Jumat 20 Oktober 2023. Pihak berwenang Prancis berupaya menghentikan ketakutan akan bom yang terjadi selama sepekan terakhir yang menyasar bandara, sekolah, dan tempat-tempat terkenal seperti Istana Versailles.
Serentetan ancaman bom telah membuat Prancis berada dalam kondisi siaga tinggi sejak serangan Hamas terhadap Israel, perang yang terjadi di Gaza, dan penikaman fatal terhadap seorang guru di kota utara Arras pekan lalu.
Remaja tersebut ditangkap pada Kamis atas ancaman bom melalui email di Saint-Ouen-l’Aumône, sebuah kota di barat laut Paris. Sekitar 1.200 orang termasuk sekitar seribu siswa telah dievakuasi dari SMA Jean Perrin tempat tersangka bersekolah. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan setelah pemeriksaan di lokasi tersebut, dan motif pasti remaja tersebut masih belum jelas.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pihak berwenang telah melakukan 18 penangkapan atas ancaman bom palsu pada Rabu dan Kamis. Sebagian besar bandara utama Prancis di luar Paris menjadi sasaran, sehingga menyebabkan evakuasi, penundaan selama berjam-jam, dan puluhan penerbangan dibatalkan.
Pada Jumat, Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti mengatakan bahwa 22 penyelidikan telah diluncurkan sehubungan dengan peringatan palsu tersebut. “Jelas akan ada hukuman, kita tidak bisa membiarkan ini terjadi,” kata Dupond-Moretti kepada stasiun televisi RTL.
Dia menegaskan kembali janjinya untuk menindak “pelawak kecil yang tidak memiliki rasa tanggung jawab.” “Orang tua harus ada di sana dan saya ingatkan Anda bahwa orang tualah yang akan menanggung konsekuensi finansialnya,” Dupond-Moretti menambahkan. Pelanggar berisiko dua tahun penjara dan denda 30.000 euro.
Jaksa Paris, Laure Beccuau, memperingatkan bahwa hukuman yang dijatuhkan bisa lebih berat, dan menambahkan bahwa ancaman bom seperti itu kini akan dianggap sebagai bentuk “kekerasan psikologis” yang direncanakan.
Berbicara kepada surat kabar Perancis Le Parisien, Beccuau mengatakan bahwa pelanggaran semacam itu dapat dihukum tiga tahun penjara dan denda 45.000 euro. “Anak di bawah umur akan dibawa ke hadapan hakim remaja,” tambah Beccuau.