Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim). Data itu tercatat sejak gempa pertama pada Jumat siang (22/3/2024) sampai Sabtu malam (23/3/2024).
\\\”Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai (pukul) 20.28 WIB,\\\” kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama seperti dikuti dari Antara, Minggu (24/3/2024).
Zem menerangkan, gempa terakhir yang tercatat berkekuatan magnitudo 3,5. Gempa susulan itu terletak di 141 kilometer timur laut Tuban, Jatim dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban supaya tetap hening, tapi waspada menghadapi petaka gempa.
\\\”Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tak layak supaya tak ditempati lebih dahulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,\\\” katanya.
Lebih lanjut, dia mempertimbangkan bahawa kabar-kabar yang beredar slot ninja tentang keadaan jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai gelombang laut naik ke daratan imbas gempa di kawasan Tuban yaitu hoaks.
\\\”Dan Alhamdulillah, masyarakat Tuban masih tetap aman dan tak ada yang diungsikan dan lain sebagainya,\\\” katanya.
Sebelumnya dilansir, gempa berkekuatan Magnitudo 6 dengan pemutakhiran M5,9 mengguncang kawasan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 11.22.45 WIB.
BMKG menceritakan, gempa Tuban terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya terletak di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.
Gempa Dangkal Pengaruh Sesar Aktif di Laut Jawa
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menceritakan, mengamati lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi yaitu jenis gempabumi dangkal imbas adanya kegiatan sesar aktif di laut Jawa.
\\\”Hasil analisis mekanisme sumber menampakkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),\\\” katanya.
Gempa ini berakibat dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI, Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI
Hasil pemodelan menampakkan bahwa gempa tak berpotensi tsunami,\\\” katanya.
Daryono mengatakan, sampai pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menampakkan adanya 8 kali kegiatan gempa susulan dengan magnitudo terbesar M5,3 dan terkecil M3,2.
\\\”Masyarakat diimbau tetap hening, tetap berkegiatan seperti awam gempa ini tak berpotensi tsunami. Konsisten berkegiatan seperti awam di pantai dan laut,\\\” katanya.